Dalam sambutannya, Bupati Jarot menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh narasumber yang telah berbagi ilmu dan pengalaman dalam workshop tersebut. Ia menekankan pentingnya pengelolaan dana desa yang baik, transparan, dan bebas dari praktik pungutan liar. "Dana desa yang diberikan oleh pemerintah pusat harus dikelola dengan baik dan transparan. Saya tidak ingin ada pungutan liar dalam pengelolaan dana desa," tegas Bupati. Bupati juga mendorong percepatan digitalisasi dalam pelayanan publik desa. Menurutnya, digitalisasi akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas layanan kepada masyarakat.
Selain itu, Bupati Jarot menggarisbawahi pentingnya pembentukan koperasi desa. Ia menginstruksikan kepada seluruh kepala desa untuk segera membentuk koperasi desa yang dapat memanfaatkan berbagai program pemerintah guna mendorong peningkatan ekonomi masyarakat di tingkat desa. "Saya berharap para Kades segera membentuk koperasi desa, agar masyarakat desa dapat mengembangkan ekonomi lokal secara mandiri," ujarnya.
Menutup sambutannya, Bupati berharap para kepala desa dapat mengelola anggaran keuangan desa dengan lebih tepat sasaran, sesuai aturan yang berlaku, dan dengan manajemen yang profesional. "Saya berharap seluruh kepala desa memiliki bekal manajemen yang baik untuk pengelolaan anggaran, agar program pembangunan desa benar-benar memberikan manfaat nyata bagi masyarakat," pungkasnya. Acara workshop ini diharapkan menjadi momentum penting bagi pemerintah desa dalam meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan dan pembangunan desa yang lebih akuntabel dan berorientasi pada kesejahteraan rakyat. (Humas Pemkan Sumbawa/MTM)
0 Komentar